Gempita Ramadhan di Hati Seorang Bocah

"Ramadhan tiba, Ramadhan tiba, Ramadhan tiba
Marhaban Ya Ramadhan, Marhaban Ya Ramadhan

Ramadhan tiba, semua bahagia
Tua dan muda bersuka cita
Bulan ampunan bulan yang berkah
Bulan terbebas api neraka ... "

(Ramadhan tiba, Opick)


Wah, lagu Opick ini sangat pas ya dengan moment Ramadhan ini. Senang sekali rasanya mendengar lantunan lagu ini.

Tapi, disini saya tidak mau bahas mengenai lagu itu. Disini saya hanya ingin mengungkapkan isi hati. tsaah... *kibas jilbab*. Tentang minuman kotak rasa buah leci. Apa? iya, tentang minuman kotak rasa buah leci. Tau kan? kaya gini nih penampakannya :

  
Terus apa hubungannya lagu Ramadhan tiba sama minuman itu? Tidak ada hubungan yang siginifikan sih. Cuma agak sedikit nyambung aja.

Jadi gini, Setiap Ramadhan tiba pasti kita merasakan kesenangan yang luar biasa, tetapi buat saya, perasaan senang  itu ada dulu saat masih anak-anak sampai remaja. Pas beranjak dewasa (sok dewasa), apalagi pas sudah menikah dan dikaruniai seorang anak. Sudah mix and match rasanya. Perasaan senangnya ada, tapi terselip perasaan takut juga. Takut apa? takut sama monster. Iya monster yang bernama "tidak ada perubahan yang lebih baik". Nama monsternya panjang ya. Hahaha.

Pernah ya, beberapa tahun kemarin itu, Dua tahun berturut-turut Ibadah puasanya gitu-gitu aja. Shalat sunnahnya jarang, Tarawehnya sesuka hati, Qiyamul Lail kebanyakan lewatnya, baca Alqurannya bolong-bolong alhasil tidak pernah khatam, Bahkan seperempat Alquran pun tidak. Ampuun Tuhan, malu sebenarnya ngomong dimari. Tapi ya namanya mau curhat. Sssst... rahasia kita ya.

Tahun kemarin Alhamdulillah sudah kenalan sama ODOJ. Singkatan dari One Day One Juz. Sebelum Ramadhan sudah terbiasa khatam sebulan sekali. Pas Ramadhan sudah terasa mudah. *Postingan tentang ODOJ menyusul ya*. Tahun ini InsyaAllah lebih baik lah. Pokoknya selalu ada target dalam hati untuk benar-benar maksimalkan bulan ini. Karena ada sebuah kepastian yaitu kematian, yang kita tidak pernah tahu kapan datangnya. Bisa jadi kan ini Ramadhan terakhir kita. *jadi berkaca-kaca nih mata*. skip

Nah, terus gimana tentang minuman kotak rasa buah leci itu? Iyaa, itu minuman punya kenangan tersendiri buat saya. Dulu, waktu masih anak-anak, (SD) pas Ramadhan saya dan teman-teman selalu belanja makanan dan minuman ke Indoma**t buat bekal taraweh. Hahaha, taraweh bawa bekal, dasar bocah!. Dulu tuh gak afdol taraweh gak bawa cemilan. minimal permen mentol kaya fro*z gitu. Nah buat pertama kalinya saya tuh ngiler sama minuman kotak rasa leci itu. (mungkin karena waktu itu lagi haus karena puasa kali ya). Saya pun membeli minuman itu.

Minuman itu tidak saya minum pas buka puasa. Wah kok gak diminum, padahal kan seger? Iya tapi waktu itu belum terlalu dingin jadi saya simpan di freezer dulu. sampe akhirnya udah gak kepingin lagi minum itu pas buka, karena sudah ada begitu banyak makanan enak dan minuman segar lainnya. *gak nampung perutnya*. Minuman itu pun saya simpan dan saya bilang pada minuman itu "Nanti ya, aku minum kamu pas sahur saja, hmmm yummy". Iya, serius, saya tuh seneng banget nunggu-nunggu moment buat minum sari leci itu. Gak jarang saya buka tutup terus tuh freezer cuma untuk memastikan minuman kotak itu baik-baik saja. Hahaha norak ya? Tidak apa apa silahkan katain saya norak. saya ikhlas. :p

Pas sahur tiba, yang biasanya males-malesan karena nguantuk. Ini malah semangat banget. Kalau istilah pas remaja, kaya mau ketemu gebetan. Tapi untuk saya yang masih bocah kala itu, ya murni kesenangannya karena waktu yang ditungu-tunggu tiba "minum es leci". Masih kental dalam ingatan saya saat ini. Bagaimana semangatnya saya membuka pintu kulkas waktu itu. Bagaimana saya senangnya akhirnya bisa menikmati minuman yang membuat iler saya berjatuhan itu. Wah pokoknya rasa senangnya masih membekas. Setiap Ramadhan selalu seru. Dan berpuasa pol 1 bulan penuh adalah kebanggaan tersendiri buat saya waktu itu. *sombong*.  

Waktu anak-anak, Ramadhan itu surga dunia deh. Tidak pernah pusing sama baju lebaran. Semua sudah dibelikan sama Ibu. Dan baju lebaran waktu itu tidak cuma 1 atau 2 atau 3 potong saja. Tetapi selusin. Iya pernah sampai 12 potong. *Alhamdulillah*. Mungkin karena model baju anak-anak apalagi perempuan itu banyak banget dan bagus bagus kali ya, Jadi Ibu saya khilaf. Hahaha, kekhilafan membawa berkah. Ibu saya membelikan baju tiap modelnya 2 pcs, 1 untuk saya dan 1 lagi untuk adik perempuan saya yang hanya terpaut 2 tahun. Jadi banyak baju kita kembaran, hanya beda warna saja. disini gak bisa mention sih ya.

Jadi ingat sama teman masa kecil saya. Waktu lebaran, belum sampai setengah hari dia sudah berganti-ganti baju baru sampai 4 kali. Hahaha saking banyak baju barunya dan dia sudah tidak sabar untuk memamerkan semuanya. lol. Kita-kita (teman-temannya) waktu itu hanya bengong melihatnya setiap kali dia bertransformer (baca:mengubah penampilannya). Tidak ada rasa iri atau apalah apalah, seriusan bingung sama dia, gak cape apa ya ganti-ganti baju terus. 

Eh kok jadi ngomongin soal lebaran sih?. Baru hari pertama iniih... 

Soalnya Ramadhan dan Hari Raya itu sepaket sih. Sepaket bahagianya. Udah di bulan Ramadhan makan minum enak terus, dapat baju baru, lebarannya dikasih duit banyak.  

Oh indahnya masa kecilku, Alhamdulillah.

Dan bertahun-tahun kemudian....
Perasaan senang sepolos itu hilang. Terbang melayang dibawa oleh angin kedewasaan yang memikul banyak dosa. Usianya dewasa, fikiranya belum tentu. Sejarahnya sih sudah tua, tapi prestasi Ibadahnya tidak ada.

Ramadhan itu hadiah dari Allah SWT untuk kita. Karena di bulan ini ada banyak sekali ampunan dan keberkahan. Sayang sekali jika bulan ini terlewati begitu saja. Tanpa makna.

Sewaktu masih kecil, masih polos, belum ada beban, tanpa dosa. kesalahan kesalahan saat itu hanya marahan sama adik karena rebutan mainan, atau males disuruh ke warung sama Ibu. Walaupun akhirnya ke warung juga dengan mulut manyun. 

Sekarang?
Sejak kita dibilang sudah Baligh, Shalat itu wajib hukumnya. Dosa jika ditinggalkan.
Berpuasa di bulan Ramadhan juga wajib. Dosa jika ditinggalkan.

Puasa Ramadhan itu wajib bagi setiap muslim yang baligh (dewasa), berakal, dalam keadaan sehat, dan dalam keadaan mukim (tidak melakukan safar/perjalanan jauh). Yang menunjukkan bahwa puasa Ramadhan adalah wajib yaitu firman Allah Ta’ala,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah [2] : 183) 
(Sumber :http://rumaysho.com/puasa/hukum-syarat-dan-rukun-puasa-444.html)

Baru lihat dari 2 elemen, Shalat dan Puasa, Dosa kita sudah sebesar apa ya?
Membahasnya menyesakkan dada. *skip (Muhasabah diri masing-masing yuk)

Kembali pada minuman kotak rasa leci itu...
Setiap ke minimarket, kalau lihat minuman itu pastiii keinget masa-masa indah itu. Terus kalau lagi ada iklannya juga. Pernah berapa kali mencoba beli minuman itu. Sungguh, moment masa itu tidak tergantikan. Apa karena saya beli bukan di waktu Ramadhan ya? hmmm

Mungkin Ramadhan ini saya harus mencoba membeli moment  minuman itu lagi. Minimal bisa nostalgia. Tapi tidak untuk bawa bekal saat taraweh nanti kok. :D

Ini cerita Ramadhan masa bocahku, mana ceritamu?


with smile
18 Juni 2015 / 1 Ramadhan 1436H

Wilda Hurriya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar