Sang Mantan

sumber gambar

Pesona kota yang dijuluki paris van java ini memang mampu memanjakan mataku namun hati ini tetap saja sama, hambar. Setahun berlalu namun wajahnya masih saja menari-nari di alam fikiranku. Olivia, seorang gadis berparas oriental memutuskan hubungan yang sudah kami bangun sejak kuliah semester pertama. Dia dijodohkan orang tuanya dengan pengusaha muda asal Jakarta. “Ando, ngapain lu bengong aja, ikutan nyebur sini, segerrr”, seru Yoga yang sudah basah kuyup. “Males ga, gue mau cari inspirasi aja di depan”, aku berlalu meninggalkannya, membawa gitar dan beberapa lembar lirik lagu yang belum rampung.

“Oh mantan kekasihku
Jangan kau tinggalkan aku
Bila suatu saat nanti kau merindukanku
Datang… (Cepat) datang padaku”
(lyla – mantan kekasihku)

Lagu kebangsaanku setahun terakhir ini. “Cupu lu ndo, nyanyi lagu itu terus, move on dong bro”, suara Yoga terdengar sampai ke depan. Aku tersenyum getir. Kembali aku fokuskan diriku menyelesaikan syair lagu yang akan dibawakan band-ku di acara Ganesha Musical Opening Act Audition (GMOAA) minggu depan. Dan band gue melarang para personilnya untuk galau. Yang galau ke laut saja. 

___

Acara GMOAA dimulai pukul  19:00, namun sudah sejak sore, depan Gedung New Majestic di jalan Braga sudah tampak ramai dari biasanya. Beberapa festival di gelar di sepanjang jalan. Pukul 18:15 kami sudah tiba di tempat acara, kami menunggu dengan penuh semangat. “Ando n Friends”, band kami akhirnya dipanggil untuk tampil. Kami pun memberikan penampilan terbaik kami.

Di bawah panggung selesainya kami tampil, “Aa ando”, suara lembut itu memanggilku, suaranya menyelinap masuk ke dalam rongga hati. Aku menoleh, seketika aku terpatung menatap seorang perempuan yang sudah meluluh lantakkan hatiku setahun ini. “Olivia”. Perempuan itu tersenyum. “Aa ando, aku bukan Olivia, aku saudara kembarnya, namaku Sophia, salam kenal a’”, Sophia mengulurkan tangannya. Aku pun meraih tangannya perlahan. Rasanya sama persis ketika aku berkenalan dengan Olivia, hatikupun begitu.  


Wilda Hurriya

4 komentar: