Sumber Gambar : |
Kata
teman-teman saya, posisi saya dikantor sudah enak, sudah nyaman. Masa
sih? kok saya tidak merasa begitu ya. Banyak perubahan yang terjadi pada
manajemen perusahaan. Saat ini manajemen sudah mulai "beracun". Banyak
kebijakan kantor yang semakin aneh dan diskriminatif. Ukuran aneh ini
bukan hanya pendapat saya ya, rekan kerja di kantor juga berpendapat
sama, aneh.
saya
sudah mengorbankan perasaan saya setiap kali menitipkan anak saya di
rumah dengan ART. Sesampainya di kantor suasananya juga tidak lagi
menyenangkan. Semangat kerja saya jadi kendor. Apa karena gaji bulan
kemarin sudah habis saja ya? Hahaha, entahlah... gaji tahun ini naik
lebih dari 10%, Alhamdulillah. Tetapi kok tahun ini belum bisa nabung
ya? Aneh (lagi) deh.
Galau?
Iyalah galau. Kalau diceritakan detail tentang situasi perusahaan saya.
Khawatir kepanjangan. Intinya sih, kondisi perusahaan sedang mengalami
masa transisi. Alhamdulillah semakin berkembang, tetapi ya itu, ada saja
hal yang membuat perkembangan ini tidak sempurna. Tidak sempurna karena
manajemen tidak mau mengingat masa lalu. Melupakan sejarah adalah hal
yang sangat fatal. (Jadi bingung, kok sampai sejarah dibawa-bawa) :D
Ya
Sudahlah, kita kembali kepada galaunya saja saja ya. Galau karena sudah
tidak merasakan kenyamanan dalam bekerja. Terlebih lagi bulan Agustus
nanti, ART saya yang notabene adik sepupu suami berencana pulang kampung
dan meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi. Cita-citanya ingin
menjadi perawat. Hal ini tidak dapat dihindari. Kami sempat mengajukan
penawaran kepadanya agar ia kuliah di jakarta. Kuliah kelas karyawan
dengan biaya dari kami. Tetapi sayang, orang tuanya tidak mengizinkan.
Kalau
melihat kondisi kantor saya saat ini rasanya saya ingin sekali untuk
resign. Tetapi saya dan suami memiliki tanggung jawab untuk membayar
cicilan rumah. Keinginan resign pun terhambat lampu merah. Resign memang
bukan solusi. Sama sekali bukan jalan keluar yang tepat. Tetapi saya
harus bisa keluar dari belenggu ini. Maka terlintas dalam fikiran saya
untuk dapat bekerja freelance. Saya pun menargetkan tahun depan,
tepatnya tahun 2016 nanti. Di awal atau pertengahan tahun saya harus
sudah memulai bekerja dari rumah.
Yang
harus saya lakukan saat ini adalah membekali diri semaksimal mungkin
dan mengkondisikan semua yang berkaitan. Salah satu bekal adalah ilmu
dan informasi mengenai seorang freelancer. Dan saya pun tertarik untuk
membeli buku karya mba Brilyantini, "Sukses Bekerja dari Rumah". Waktu
itu dapat diskon-an. Yeaay I Like Discount:)
Ini penampakan bukunya; dan kamu bisa pesan buku ini disini.
Dalam bukunya itu dijelaskan secara detail mengenai langkah-langkah menjadi pekerja lepas. Juga hal-hal yang perlu menjadi pertimbangan dan perhatian kita. Seorang pekerja lepas itu tidak serta merta menjadi pekerja bebas tanpa aturan. Justru kita wajib kerja keras untuk mendapatkan hasil yang kita harapkan. karena Kesuksesan seorang pekerja lepas itu ditentukan oleh diri kita sendiri.
Saya sempat mereview sedikit dari banyak pembahasan dalam buku itu disini. Reviewnya rasanya masih kurang ya. (Sengaja, biar pada penasaran sama bukunya) Loh? Ngeles! :P
Tetapi beneran, buku itu komplit banget loh. Tidak seperti review saya yang irit. Hehe, maafkan. Ditambah ada hadiah kecil di akhir bab yang membuat saya semakin termotivasi dan memantapkan hati untuk menjadi pekerja lepas.
Saya sudah mencoba membicarakan tentang rencana saya untuk menjadi freelancer kepada konsultan di manajemen kantor. Ya, memang belum mendapat persetujuan langsung. Tetapi dia pasti memikirkan solusinya. Awal april ini, email kantor sudah migrasi dari yang gratisan ke google bussiness. Yang artinya, semua pekerjaan dapat diakses dari, kapan, dan dimana saja. (Asalkan terhubung dengan internet).
Salah satu fasilitas sudah tersedia. Tinggal tunggu waktu yang tepat bicara kepada Decission Maker, Sang Big Boss. Rencananya sih bulan November nanti sambil menunggu persiapan (lahir batin) di level 90% dan proposal selesai dibuat.
Proposal? Proposal Apa?
Iya Proposal. Perencanaan sistematis yang matang dan teliti. Bukan karya ilmiah juga sih. Hanya proposal sederhana tentang rencana bekerja dari rumah dengan konsep yang matang. Dan proposal ini saya ajukan kepada partner hidup saya. Secara, dia (baca:suami) itu masih kadang-kadang ragu dengan rencana saya menjadi freelancer. Dia terngiang-ngiang cicilan rumah yang tahun depan naik. (kita pakai bunga fix bertahap)
Kalau
kita berorientasi dengan rasa takut, kita tidak akan pernah berkembang.
Seperti kalimat yang menjadi favorit saya dalam bukunya mba Bril ;
"Semua jenis pekerjaan ada risikonya. Tetapi jika kita tidak berani
mengambil risiko, kita tidak akan pernah kemana-mana." (hal.29)
Selain proposal freelancer, saya akan membuat proposal usaha juga. Iya, berwirausaha adalah impian saya dan suami sejak lama. Jadi, sekalian saja saya buat. Kalau proposal usaha ini akan saya ajukan kepada calon pemberi modal. Baik pihak Bank atau perorangan (saudara). Hehe, maklum tabungan sekarat, habis buat renovasi tambahan bangunan rumah.
Kalau untuk rencana usaha, saat ini masih dalam tahap survey tempat. Semoga semua rencana ini berjalan dengan lancar tanpa suatu hambatan yang berarti. Doakan saya ya...
Stop Galau, Kembali ke Desktop, Kembali ke PROPOSAL!
Selain proposal freelancer, saya akan membuat proposal usaha juga. Iya, berwirausaha adalah impian saya dan suami sejak lama. Jadi, sekalian saja saya buat. Kalau proposal usaha ini akan saya ajukan kepada calon pemberi modal. Baik pihak Bank atau perorangan (saudara). Hehe, maklum tabungan sekarat, habis buat renovasi tambahan bangunan rumah.
Kalau untuk rencana usaha, saat ini masih dalam tahap survey tempat. Semoga semua rencana ini berjalan dengan lancar tanpa suatu hambatan yang berarti. Doakan saya ya...
Stop Galau, Kembali ke Desktop, Kembali ke PROPOSAL!
semoga gol proposalnya mbak n sukses.
BalasHapusAamiin... Aamiiin... Aamiin
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya ya. Salam kenal mba :)
semangat mbak, semoga gol proposalnya, semoga sukses ya
BalasHapusTerima kasih mba lathifah, salam kenal,
BalasHapusAllahumma Aamiin, Gol Gol Gol...
K' Wildaaa,,,,,,
BalasHapusSalam WIRA 8
inspiratif!serupa tapi mirip semoga istri saya segera menyusul..
BalasHapus