Kicauan embun pagi si murai batu
Jernih tanpa serak amarah
tiada sesal dari hari yang usang
Langkahi subuh lewat celah zikir
membingkai doa berlapis moga
awan membentuk senyum hari ini
Namun, meski akhirnya langit merindu suram
titipkan saja senyum di lorong gang masa itu
ada kenangan semanis gulali di sana
yang rasanya abadi sampai altar surga
Tak perlu resah dengan gerimis siang ini
karena bintang berjanji pada malam
meski ia tak bersinar di cakrawala
terangnya akan tersimpan dalam sanubari
kalbu yang berurat syukur pada Tuhan
Simpan keluhanmu di sangkar kayu itu
tempat murai mematuk serangga
dan terurai menjadi energi nyanyian baru esok pagi
Jakarta, 18 Januari 2022