Jiwa Yang Tertinggal

https://pixabay.com/id/photos/alam-lanskap-jalan-sinar-matahari-3807916/



Suara tak mengajak bibir dan lidah terbang mengepakkan sayap
Begitulah kiranya kata kasih dari seorang pujangga

Nafaspun berdiri tegak dan bebas
Pengenalan sebuah karakter dengan ribuan canda
Yang terbias dalam langkah keseharian
Tak hiraukan kepalsuan yang mungkin dapat singgah dan bermain

Ratusan bata, puluhan sekat yang diam kaku
Di lapisan langit terbawah
Di hembusan angin terpanjang
Masih kudapat merasakan kasihmu begitu dekat

Waktupun menunjukkan perannya
Engkau semakin kental dalam taman pikiranku
Dari suara aku mengenalmu
Dari bisikan angin aku memandangmu

Sekiranya tuhan mempertemukan kita
Dengan apa aku akan merangkai senyummu?

Engkau seorang pengagum cinta yang baru menggenggam warna merah jambu
Engkau seorang pengembara yang belum kunjung menatap kehakikian cinta

Ilustrasi bunga mawar yang pernah kukirim untukmu
Adalah jiwa yang tertinggal
Musim yang akan terus bermusim
Waktu yang akan terus berputar
Hidup dan mati yang selalu merangkul

Tatapmu yang tajam
Mengiris pikir ke dalam bagian tanya
Semoga mampu mengajari hati
Untuk dapat merasakan tanpa menyentuh
Meyakini tanpa melihat

Dan kau akan berjalan di dunia fana ini dengan mata hatimu



Wilda Hurriya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar