Begitulah kiranya kata kasih dari seorang
pujangga
Nafaspun berdiri tegak dan bebas
Pengenalan sebuah karakter dengan ribuan canda
Yang terbias dalam langkah keseharian
Tak hiraukan kepalsuan yang mungkin dapat singgah
dan bermain
Ratusan bata, puluhan sekat yang diam kaku
Di lapisan langit terbawah
Di hembusan angin terpanjang
Masih kudapat merasakan kasihmu begitu dekat
Waktupun menunjukkan perannya
Engkau semakin kental dalam taman pikiranku
Dari suara aku mengenalmu
Dari bisikan angin aku memandangmu
Sekiranya tuhan mempertemukan kita
Dengan apa aku akan merangkai senyummu?
Engkau seorang pengagum cinta yang baru
menggenggam warna merah jambu
Engkau seorang pengembara yang belum kunjung
menatap kehakikian cinta
Ilustrasi bunga mawar yang pernah kukirim untukmu
Adalah jiwa yang tertinggal
Musim yang akan terus bermusim
Waktu yang akan terus berputar
Hidup dan mati yang selalu merangkul
Tatapmu yang tajam
Mengiris pikir ke dalam bagian tanya
Semoga mampu mengajari hati
Untuk dapat merasakan tanpa menyentuh
Meyakini tanpa melihat
Dan kau akan berjalan di dunia fana ini dengan
mata hatimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar