Langit tampak cerah dalam musimnya yang ramah
Namun bicaralah kala wajahmu memucat dalam
musimnya yang belum terganti
Jangan biarkan suaramu terbungkam oleh mulutmu
Rasakan gelisahnya sungai yang tak mampu lagi
sendiri
Rasakan tandusnya tanah yang tak kunjung menuai
kasih
Engkau tersakiti atau memang sudah menjadi
Kerikil hati yang tertanam di bukit dengan
ketinggiannya
Menjadi kebanggaan dan menjadi halaman depan
Sosok yang terjamah oleh kefanaan
Melihat mimpi dari sudut pengasingan
Cobalah dengar bisikan angin yang berhembus
Dalam jiwamu yang paling tegar
Maka kau akan melihat sisi lain dari dunia ini
Cobalah untuk melangkah bersama ketetapan hati
Yang sudah mulai kau cari
Walau curam dan licin jalan yang kau tapaki
Dan bila kau terjatuh
Biarlah mimpimu yang lebih dalam yang akan
menolongmu
Kau tak terlukis dalam kanvas
Sulit memberi warna dalam garis tubuhmu
Karena di setiap sisi kau punya rasa yang berbeda
Banyak yang harus tertuang untuk menjadi dirimu
yang utuh
Waktu yang berputar atau angin yang bertiup
Mengantarmu ke genggaman tanganku
Mengisi separuh waktu dalam hariku
Bersama mengepak sayap di langit
Bersama menari di atas bumi dan bersama menangis
di gelapnya warna hati
Sebagian tawa canda dan ruang hatiku adalah
milikmu
Dan jangan ada ragu atau enggan untuk selalu
memberi kasih
Sepi yang tergambar jelas oleh putaran dunia
Jangan kau bawa dalam redupnya cahaya hati
Kembali sibak keindahan laut
Dengan ombaknya yang teratur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar