Bernafas dalam jiwa yang kutinggal di senja itu
Senja yang telah berlalu bersama angin kenangan
Melafazkan lika-liku hidup masa laluku
Separuh jiwamu adalah cermin jiwaku
Tepatnya untuk masa itu
Masa yang telah berlalu dengan beragam warna
Di bingkai dengan pigura emas putih
Yang kugantungkan pada dinding hati paling dalam
Duniamu kini adalah duniaku di masa lalu
Surgamu kini adalah surgaku di masa lalu
Kembali melukis fajar di kanvas senja
Titik-titik membentuk garis dengan sudut
horizontal dan vertikal
Alam pun memainkan perannya
Angin yang berhembus melalui gambar daun yang
bergoyang
Dingin yang merasuk melalui malam yang menggigil
Fajar pun mengetuk waktunya dalam lembar kanvas
berikut
Kembali titik-titik tersebut membentuk garis
Kini dengan sudut persfektifnya yang mengajari
kedewasaan
Waktu yang terenggut bersama kesibukan masa yang
luar biasa
Cinta yang tersesat bersama cinta itu sendiri
Senyumpun mengukir lukisan itu dengan sempurna
Tanpa sebuah titah
Tanpa sekelumit pamrih,
Jadilah fajar yang akan terus bersinar dengan apa
adanya kamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar