Genre : Action, Adventure, Fantasy
Penulis : Ryan Condal, Evan Spiliotopoulus
Produser : Beau Flynn, Barry Levine, Breet Ratner
Sutradara : Brett Ratner
Pemain : Dwayne Johnson as Hercules
Ian McShane as Amphiaraus
Aksel Hennie as Tydeus
Inggrid Bolso Berdal as Atalanta
Reece Ritchie as Lolaus
Durasi : 1 Jam 38 menit
Distributor : MGM, Paramount Pictures
Tanggal Tayang : 3 September 2014
Tayang Internasional : 25 Juli 2014
“HERCULES YANG BUKAN DEMIGOD”
Ratner dikenal sebagai sutradara film Rush Hour, The Family Man, Red Dragon dan X-Men: The Last Stand dan juga sukses memproduseri serial popular Prision Break. Di tahun 2014 ini ia menyuguhkan garapan filmnya yang diangkat dari sebuah cerita mitologi klasik, Hercules. Bicara mengenai Hercules, tentunya sudah banyak sekali film yang diangkat baik di layar kaca maupun layar lebar. Di awal tahun ini saja sudah ada film bertajuk The Legends Of Hercules yang dibintangi Kellan Lutz (Java Heat, The Expendables 3). Maka untuk kali ini, Ratner harus dapat memberikan angin segar untuk cerita tentang putra Dewa Zeus ini.
Dengan menggandeng para penulis, Ryan Condal dan Evan Spiliotopoulus. Ratner ditantang mampu menghadirkan seorang Hercules baru. Dan selanjutnya apa jawaban dari tantangan tersebut? September ini kita akan menemukan jawabannya.
---
Bermula dari mitos tentang 12 misi berbahaya yang harus dijalani Hercules demi meredam amarah permasuri Zeus, Hera. Lolaus menceritakan kisah ini dengan sangat antusias kepada setiap musuh-musuhnya. Tidak lain dan tidak bukan untuk membuat musuh gentar. Tidak terkecuali kepada para bajak laut yang tiap kepalanya dinilai dengan emas. Namun para bajak laut bukannya takut tetapi menantang Hercules. Hercules pun dengan dibantu teman-temannya Amphiaraus, Autolycus, Tydeus, dan Atalanta menghabisi para bajak laut satu per satu.
Kisah Hercules yang digembar gemborkan Lolaus ini sudah sangat melegenda, semua orang seakan percaya dengan kekuatan setengah dewa setengah manusia ini. Hingga sebuah harapan seorang putri cantik Thace, Ergenia (Rebecca Ferguson) mengantarnya pada seorang Hercules. Putri Ergenia memohon kepada Hercules untuk membantu negerinya. Kerajaan Thrace pimpinan raja Cotys (John Hurt) sedang dilanda kekacauan karena serangan yang dilakukan oleh pasukan Rhesus (Tobias Santelmann). Hercules dan teman-temannya meminta bayaran atas permohonan sang putri. Putri Ergenia pun menyanggupi untuk emas seberat badan Hercules jika ia berhasil menolong negerinya.
Hercules dan teman-temannya agak skeptis dengan pasukan Rhesus yang diisukan adalah sekelompok centaur atau manusia setengah kuda. Tawaran emas pun memaksa mereka untuk terus maju dan melawan. Namun prajurit negeri Thrace yang kebanyakan adalah petani tidak memiliki keahlian cukup dalam berperang. Akhirnya Hercules dan teman-temannya sepakat untuk melatih mereka agar siap menghadapi perang melawan pasukan Rhesus. Belum lama mereka berlatih, Raja Cotys sudah memerintahkan untuk mencegah pasukan Rhesus sebelum ke perbatasan Thrace.
Hercules dan teman-temannya agak skeptis dengan pasukan Rhesus yang diisukan adalah sekelompok centaur atau manusia setengah kuda. Tawaran emas pun memaksa mereka untuk terus maju dan melawan. Namun prajurit negeri Thrace yang kebanyakan adalah petani tidak memiliki keahlian cukup dalam berperang. Akhirnya Hercules dan teman-temannya sepakat untuk melatih mereka agar siap menghadapi perang melawan pasukan Rhesus. Belum lama mereka berlatih, Raja Cotys sudah memerintahkan untuk mencegah pasukan Rhesus sebelum ke perbatasan Thrace.
Sampai pada sebuah desa yang sudah porak poranda, mereka terlambat membantu penduduk desa. Terlihat banyak sekali mayat-mayat bergelimpangan. Namun, disaat mereka memeriksa keadaan, mayat pun hidup dan kawanan liar bertato muncul dari tanah. Ternyata kedatangan mereka sudah ditunggu dan mereka sudah masuk kedalam perangkap Rhesus. Pasukan Thrace hampir saja kalah dalam pertarungan tersebut. Beruntung sekali Thrace memiliki Hercules dan Kelima Temannya yang cukup lihai dalam bertarung. Kali ini mereka masih selamat. Raja Cotys memberitahukan Hercules cs bahwa Rhesus mampu melakukan sihir untuk merubah fikiran orang lain. Penduduk di desa tersebut pasti sudah disihir fikirannya oleh Rhesus sehingga mereka malah menyerang pasukan Thrace yang berniat membantu.
Hercules justru marah kepada Raja Cotys yang tidak sabar menunggu para prajurit berlatih hingga siap perang. Mereka pun mendirikan kemah dan melanjutnya latihan perang. Hercules memiliki ide dan taktik dalam berperang melawan Rhesus. Kali ini kemenangan harus mereka raih, karena itu adalah syarat Hercules agar dapat menyibak rahasia mimpi buruk yang terus dialami Hercules. Mimpi buruk tentang serigala berkepala tiga dan Istri serta anak-anaknya yang mati mengenaskan. Tentang ramalan Amphiaraus bahwa ada satu ketakutan lagi yang harus dimusnahkan.
Perang pun berlangsung. Pasukan Rhesus jauh lebih banyak dibanding pasukan Thrace. Namun strategi perang yang dipakai pasukan Thrace cukup berhasil dan mengantar mereka kepada kemenangan. Isu mengenai centaur ternyata tidak benar. Mereka bukan setengah manusia setengah kuda, tetapi manusia yang berkuda. Rhesus pun digelandang masuk ke kerajaan Thrace. Dari sinilah kemudian Hercules meragukan tindakannya membantu Raja Cotys. Dan keraguan itu semakin kuat setelah Putri Ergenia mengakui bahwa sebenarnya Raja Cotys yang adalah ayahnya sendiri hanya memperalat Hercules untuk sebuah imperium baru. Rhesus dijadikan bahan fitnah sebagai musuh yang penghancur tatanan sosial di Thrace. Mendengar hal tersebut Hercules sangat marah dan ia berniat memperbaiki semua.
Raja Cotys sangat licik, dia mampu menghalalkan berbagai macam cara demi untuk sebuah kekuasaan. Putri Ergenia dan semua teman Hercules dikurung di penjara bawah tanah. Hercules pun dirantai dan dibuat tidak berdaya. Yang paling mengejutkan adalah kehadiran Raja Eurystheus (Joseph Fiennes) yang ternyata bersengkongkol dengan Raja Cotys untuk membentuk sebuah Imperium baru. Raja Eurystheus ternyata begitu iri dengan Hercules karena nama Hercules lebih disanjung oleh rakyatnya dibanding dengan dirinya.
Serigala berkepala tiga pun didatangkan ke hadapan Hercules. Binatang yang selama ini menghantuinya, yang selalu hadir dalam mimpi buruk Hercules ternyata yang telah membunuh Istri dan anak-anaknya. Raja Eurystheus ada dibalik pembunuhan sadis ini. Kemarahan Hercules mencapai puncaknya. Raja Cotys yang licik pun akan membunuh satu per satu dari mereka, dimulai dari putrinya sendiri Putri Ergenia. Amphiaraus mengatakan kepada Hercules bahwa inilah saatnya untuk menuntaskan tugas yang belum selesai. Kali ini Hercules harus menjadi Hercules yang dilegendakan, seorang setengah dewa setengah manusia. Dan kali ini ia harus bertindak melawan ketamakan tanpa diiming-imingi dengan emas.
---
Film Hercules garapan Ratner ini menurut saya cukup berhasil dalam menyajikan Hercules yang baru. Seorang Hercules yang bukan Demigod. Lebih kepada peran seorang anak manusia yang perkasa. Terlebih lagi kehadiran kelima temannya yang memiliki peran masing-masing menguatkan seorang Hercules yang mortal. Sangat terhibur dengan humor yang disajikan. Suka sekali dengan Atalanta yang cantik nan jago memanah. Semua peran di film ini hidup, menyempurnakan peran-peran lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar