pic source: |
Sesuai janji saya di postingan kemarin disini. Saya ingin berbagi cerita tentang ODOJ, sebuah program kegiatan yang memiliki tujuan untuk membudayakan gerakan membaca Alquran setiap harinya 1 juz.
ODOJ singkatan dari One Day One Juz. Grup ini beranggotakan 30 orang sesuai dengan juz dalam Alquran. Jadi setiap bulannya, setiap ODOJers (sebutan bagi anggota ODOJ) akan menghatamkan bacaan Alquran satu kali. Dengan memanfaatkan aplikasi instant messanger seperti Whatsapp, saat ini ODOJ sudah mencapai ratusan ribu member. wah keren, Subhanallah.
Awal mula gabung di ODOJ, saya diajakin sama teman sekolah. Karena memang selama ini terkena virus malas baca Alquran, jadi saya coba deh masuk, dengan harapan dapat antivirusnya. Pertama kali saya gabung di grup 300an berapa gitu. Dalam hati, eh ketinggalan zaman donk saya ya, udah banyak yang gabung ternyata.
Sejak gabung di ODOJ, saya dilatih untuk disiplin. Disiplin meluangkan waktu untuk membaca Alquran. Bukan dari waktu yang tersisa. Dan rumusan untuk khatam 1 juz 1 hari itu ternyata cukup mudah yaitu 2 x 5. Iya dua dikali lima. Dua lembar setiap kali selesai Shalat. Its simple kan. Tiap juz rata-rata terdiri dari 10 lembar atau 20 halaman. Untuk memudahkan, kita cicil bacaan setiap selesai Shalat 2 lembar 2 lembar. Tidak terasa sehari kita bisa menyelesaikan 1 juz. horee, Alhamdulillah
Yang namanya latihan ya, pelan pelan yang penting konsisten. Dari yang cuma baca-baca, mulai koreksi tajwidnya, terus nanti meningkat, mulai baca-baca artinya, kemudian bisa sambl dihafalin, dan seterusnya dan seterusnya. Aamiiin. Saya sih belum sampai tahap itu, ya lagi latihan untuk selalu dekat dengan Alquran saja. Oia. Install Alqurannya di android, jangan games aja dimainin, Alqurannya di play (baca: murottal) juga donk.
Eh, terus bagaimana kalau sedang berhalangan. secara perempuan tiap bulan kedatangan tamu tuh. Tenang tenang saudara-saudara, ODOJ kasih berbagai macam pilihan, mulai dari diganti dengan mendengarkan, membaca terjemahannya, atau menghafalnya. Kalau yang berkeyakinan untuk tetap membaca meskipun berhalangan ya silahkan saja. Tidak ada larangan sejauh ini tentang hal itu.
Terus bagaimana dengan grup ODOJ yang saya ikuti?
Saya gabung di grup ODOJ, awalnya grup-nya sangat meriah sekali. Meriah karena banyak yang selesai 1 juz, dan alhasil bisa khatam grup. Senangnya. Eh tapi lama kelamaan semangatnya makin mengendur. Namanya iman seseorang itu memang frekuensinya naik turun ya. Nah ini nih salah satu fungsinya bergabung dengan komunitas yang ber-tarbiyah. (saya pribadi belum) Kalau ada salah satu anggota yang lagi down, maka anggota lainnya bisa menjaga atau mengingatkan temannya agar down nya gak sampai nyungsep. Hahaha. up - down nya masih di level wajar gitu maksudnya.
Beberapa bulan berlalu, saya pun mengalami semangat baca Alquran yang naik turun. Lagi-lagi alasan capek atau apalah apalah itu yang menggagalkan misi 1 juz sehari itu. Tidak jarang hanya baca beberapa halaman saja. Dalam hati, yang penting masih baca deh, daripada tidak sama sekali. Eh tapi ternyata pikiran seperti ini keliru. Karena saat kita masuk ke grup ODOJ, kita punya misi grup juga. Jadi kalau ada 1 atau 2 atau 3 orang yang tidak selesai 1 juz, jadi catatan grup itu juga tidak bagus. Bayangkan kalau setengah dari grup tidak khatam 1 juz. Bagaimana catatan prestasinya tuh?
Iyes, ODOJ punya catatan prestasi. Tiap grup ada Admin yang bertugas melapor kegiatan grup nya ke pusat. Setelah itu seluruh grup akan dievaluasi. Dan hasilnya grup saya selalu berada pada peringkat bawah. Astaghfirullah...
Grup saya pun mendapat sorotan, (kaya artis aja sorotan). Maksudnya grup saya itu akhirnya dipecah ke beberapa grup. Dan saya kebagian grup 127. Kemudian? Pindah ke grup 127 ini pun sama. Prestasi grup tidak baik. Kemudian ada perombakan lagi. Dan yang sekarang ini saya jalani, saya ada di grup 1564. Yup, seribu lima ratus enam puluh empat. Jauh banget ya. Hehehe.
Bagaimana dengan grup 1564 ini? Lebih baik dari 127 sih ya, tapi belum pernah khatam grup juga kayanya. Ada aja beberapa member yang tidak laporan. Ya begitulah lika liku saya di grup ODOJ.
Pernah terlintas untuk left it aja. karena kadang kalau lagi suntuk, capek, dll dan belum baca Alquran selembar pun, terus ditanyain bagaimana progres hari ini? Aduuuh rasanya tuh ya. campur aduk, sedih, kecewa, kesel. Pernah galau karena merasa kok saya baca Quran jadi hanya karena grup ini sih. Seharusnya kan semua dilakukan karena Allah. Yes, saya Galau.
Dan, ini nih bagian yang susah dijelaskan dengan kata-kata. Ditambah lagi ada persepsi bahwa ODOJ itu riya. Tambah galau saja deh ya. Untuk yang berpendapat ODOJ itu riya, ini ada tulisan yang bagus untuk mencerahkan silahkan klik disini
Dan dari situs tersebut, paragraf terakhirnya sudah mewakili alasan saya untuk tetap bersama ODOJ.
" Janganlah kalian batalkan amal shalih itu karena komentar miring
manusia, dan jangan pula kalian lakukan karena mengharapkan ridha
manusia, tetaplah beramal, dan jangan pernah pikirkan semua komentar
yang membuat hati kalian guncang. Urusan kalian adalah kepada Allah
Ta’ala bukan dengan mereka. Sibukkanlah hati kalian dengan-Nya, biarlah
mereka sibuk menyelediki hati kalian, sehingga mereka lupa dengan
hatinya sendiri. Sebab di akhirat nanti kullu nafsimbima kasabat rahiinah
(setiap jiwa bertanggung jawab atas perbuatannya masing-masing).
Memintalah kepada Allah Ta’ala agar tetap dijaga dan selamatkan dari
riya dan kesyirikan dalam beramal."
Intinya, semua hal yang kita lakukan itu akan berbalik kepada niat kita masing-masing. Semoga Allah selalu menjaga hati kita agar senantiasa lurus hanya mengharap RidhoNya. Aamiin
dan saya Tetap bersama ODOJ, karena saya Butuh.
Buat temen-temen yang mau tahu tentang ODOJ, silahkan berkunjung kesini ya.
19 Juni 2015 / 2 Ramadhan 1436H