Nunchi

Halo teman-teman, sudah lama banget ya blog ini tidak aktif. Sekarang saya ingin mengaktifkan kembali blog ini dengan postingan pertama pasca hiatus, review buku berjudul Nunchi, yeaaay


Sebenarnya buku ini sudah selesai saya baca di akhir 2023. Tetapi baru saya tulis review ini pada momen bersejarah; usaha mengaktifkan blog pribadi setelah domain .com pun lenyap karena abai. Maaf... dan doakan semoga kali ini lebih konsisten.



Okay, langsung saja kita baca review singkat untuk buku Nunchi. 
The Power of Nunchi: the Korean Secret to Happiness and Success. buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia dengan judul Nunchi: Seni membaca pikiran dan perasaan orang lain. ditambah sub judul: Rahasia hidup bahagia dan sukses orang korea. ditulis oleh Euny Hong. seorang keturunan korea yang lama tinggal di Amerika, saat usia 12 tahun dia kembali ke korea dan di masa itulah dia belajar budaya korea kemudian saat usia 19 tahun ia kembali ke amerika.

Nunchi berasal dari kata Noon yang artinya mata, chi yang artinya tilikan. Tilikan mata. Buku ini seakan memberikan stamp bahwa Negara korea yang pernah jadi negara miskin itu kemudian dapat bangkit, berkembang terus, akhirnya menjadi negara maju seperti yang kita tahu saat ini. Korea selatan yang tidak hanya unggul secara ekonomi tetapi juga dapat menggerakkan budaya sehingga menonjol secara global. Melalui musik, drama, kuliner, hingga produk skin care nya. Sub judul yang disebutkan dalam cover buku, bukankah sangat menggelitik dan bikin penasaran. Dan itulah alasan ketertarikan saya baca buku ini.

Selain itu, buku Nunchi ini salah satu buku yang pernah masuk ke referensi buku Grup Ruang Baca Genitri. dan waktu diskusi ada salah satu peserta menanyakan perihal kasus bunuh diri yang tinggi di korea. Kalau memang nunchi sebagus yang digambarkan di bukunya itu, kenapa tingkat bunuh diri di korea itu masih sangat tinggi. saat itu saya yang baru baca 1 bab hanya melihat bahwa nunchi tak sehebat itu dan bunuh diri memiliki masalah yang lebih kompleks yang tidak hanya bisa diredakan oleh nunchi yang saat itu saya pahami sebagai bentuk empati.

sambil berharap di bab selanjutnya saya akan menemukan bahasan tersebut. Namun, setelah selesai membaca, saya cukup kecewa karena hanya menemukan sekitar 1 halaman saja. di akhir halaman 237 lanjut ke 238  terkait nunchi dan depresi. di halaman tersebut disebutkan “Bahkan seorang yang berkencenderungan bunuh diri akan mengelak bila ada seorang yang mencoba meninju mukanya”  dan saran di buku ini jika kita berada pada kecemasan karena dinamika tidak sehat adalah menghindari hal-hal yang membuat kita cemas itu. di akhir halaman disebutkan kutipan meme yang populer di internet “ Bila Anda depresi, coba pastikan dulu apakah ada kemungkinan Anda dikelilingi oleh para bajingan”.

sesungguhnya, saya tidak menemukan hal baru dalam buku ini. Nunchi yang disampaikan sudah dilakukan banyak orang. karena nunchi itu sama dengan empati, feeling, naluri, insting, dan semacam itu. dan itu bukan hanya orang korea yang punya.

Euny Hong sih membedakan Nunchi dengan Empati. dia membuat tabel persamaan dan perbedaan. persamaannya hanya satu, yaitu sama-sama menanggung perasaan tidak nyaman dari seseorang.sedangkan perbedaannya ada beberapa

1. Nunchi: fokus dengan ruangan secara keseluruhan 
Empati: fokus dengan orangnya

2. Nunchi: terkadang diam adalah respon terbaik

Empati: bicara dengan orang tersebut biasanya tindakan yang diharapkan

3. Nunchi: mengamati sambil menjaga jarak

Empati: berusaha menyusup ke pikiran orang lain


4. Nunchi: tidak memiliki unsur moralitas

Empati: tindakan benar dari sudut pandang sosial dan religius


5. Nunchi: netral secara emosional dan gender
Empati: unsur emosi sangat kuat sehingga dapat dimanfaatkan orang lain. kerap dianggap  perilaku feminis

6. Nunchi: Kecepatan sangat penting

Empati: Kecepatan tidak berpengaruh


membaca tabel perbedaan tersebut saya agak bingung dengan point Nunchi tidak memiliki unsur moralitas. tapi karena tabel ini masih ada di ¼ buku saya coba lanjutkan mungkin ada halaman yang membahas lebih detail lagi. dan di halaman berapa gitu ya, ada bahasan tentang nunchi yang digunakan orang dalam hal kejahatan. nah mungkin disini perbedaan nunchi dengan empati. nunchi bisa dipakai semua orang termasuk untuk kebaikan atau kejahatan. hehe

harapan saya, nunchi yang disampaikan Euny Hong memiliki background budaya dari korea selatan yang jelas dan matang. tetapi semakin dibaca malah semakin mentah. contoh-contoh yang disampaikan untuk menjelaskan gambaran detail Nunchi itu justru diambil dari film atau novel barat, seperti star trek, pride and prejudice. ada lagi contoh tokoh-tokoh yang diklaim memiliki nunchi baik (tapi bukan asal korea) ada josef, bill gates, dan

ditambah dengan mini quizz yang juga tidak relate dengan orang-orang korea. semua contohnya adalah karangan. situasi kondisi yang diciptakan sendiri dan kita digiring untuk menilai mana yang nunchi dan yang bukan.

well, meskipun banyak sekali hal-hal yang tidak sesuai ekspektasi, tidak sekeren judulnya. kita coba cari hal baik di buku ini.

Yang saya lihat, buku ini dapat menjadi reminder untuk kita agar selalu memiliki kesadaran situasional. Harus peka terhadap kondisi sekitar, mengingatkan kita untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. bahkan tahan dulu untuk bertanya, karena beberapa situasi memungkinkan akan memberikan kita jawaban dengan sendirinya tanpa kita tanyakan.

saya jadi teringat sewaktu sekolah, saya pernah mengikuti rapat kegiatan yang diadakan oleh Rohis dalam rangka menyambut hari besar islam dan organisasi tersebut mengadakan sebuah event. saya yang notabene anak baru yang datang sedikit terlambat pun memberikan saran untuk proposal sponsorshipnya agar font nya menggunakan font yang jelas agar enak dibaca oleh calon sponsor. font yang digunakan ini yang bentuknya tulisan sambung miring, seluruh text nya, dan saya yang melihat sangat tidak nyaman untuk dibaca. namun beberapa hal mulai terbuka setelah rapat selesai. para anggota tidak ada yang memberikan kritik dan saran karena mereka menyadari bahwa si pembuat proposal in adalah orang yang paling capek mengurus event, yang paling sibuk di antara semua. jadi apa pun yang ia kerjakan dihargai setinggi mungkin. 

nah, mungkin ini pentingnya nunchi. agar kita mengamati dengan seksama dalam waktu sesingkat-singkatnya. 

Baik, demikian review buku ala saya. Sampai ketemu di buku berikutnya



scores ⭐: 3/5




Wilda Hurriya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar