Wilda Hurriya
  • Home
  • Review
    • Buku
    • Film
    • Teater
  • Fiksi Mini
  • Puisi
  • Random
  • Family
  • Techno Explorer

Tuhan, Baru saja aku hendak mengeluh kepada hujan

Ia semakin tidak mengenal musim
Kakiku (masih) gatal-gatal setelah membersihkan lumpur 
Yang datang bersama gerombolan air berwarna coklat 

Namun, Engkau langsung menjawab keluhanku
Sampah yang pernah aku sembarangan membuangnya
Datang kembali kepadaku
melalui banjir ia menyapa
Seperti menjulurkan lidah - meledekku 

Bungkusan plastik berwarna merah muda
Masih jelas tulisan nama toko tempat aku berbelanja
Hatiku bergemuruh

Tuhan, jika ada seribu aku yang sembarang ini
Seribu sampah plastik meledek ria di atas air kali yang meluap

Aku malu kepada hujan yang tak bersalah itu
Aku sambut banjir malam ini dengan lelah dan rasa bersalah


0
Share

Dear Diary, 

Pernah terjadi di kantor saya. Ada rekan kerja dipanggil dan ditegur oleh atasan karena tulisan motivasi yang ada di ruang kerjanya. Sebut saja ia Rangga (bukan nama sebenarnya) “Bulan April Mendatang, Harus Punya Usaha Sendiri.” Begitulah kiranya kata-kata motivasi yang menghiasi ruang kerjanya itu.

Ia dipanggil dan kemudian diberikan teguran singkat yang intinya agar mencabut lembaran motivasi itu dan tidak lagi menaruh hal-hal seperti itu di ruang kerja. Alasannya karena itu akan mempengaruhi karyawan lain. Padahal sudut pandang lembar motivasi itu juga hanya dapat dilihat jika orang-orang mendekat ke ruang kerjanya yang kebetulan berada di pojokan.

Saya mengetahui alasan lembaran motivasi itu bisa terpampang di ruangannya. Padahal, motivasi itu berkaitan dengan target yang perusahaan berikan juga. Masalah usaha, dia tidak terpikir untuk menghandle usaha itu sendiri melainkan  meminta bantuan istrinya dirumah. Tetapi tetap saja, keputusan Bos sudah bulat dan tidak dapat diganggu gugat.

“Print lagi saja pak lembar motivasi itu, namun diperkecil dan letakan di sudut meja yang hanya kamu yang dapat melihatnya. Atau jadikan wallpaper di laptop.” Saya sedikit memberikan pendapat yang sedikit kontra dengan keputusan perusahaan. Rangga hanya diam, sepertinya raut mukanya masih tegang, entah hal apalagi yang Bos sampaikan.

Teringat buku motivasi yang pernah saya baca. Judulnya Advis Miliarder karya Tama Sinulingga. Buku tersebut adalah kumpulan kata-kata dari orang-orang sukses. Dan salah satu diantara banyak kata-kata mencerahkan itu adalah tentang loyalitas.

“Loyalitas sering lebih bernilai daripada kapabilitas. Dan selalu ada tempat yang di dalamnya orang-orang tidak berprestasi bisa bersembunyi. (Gary Hamel – Pakar Manajemen). Hahaha, dalem banget ya. Tempat bersembunyinya orang-orang tidak berprestasi.

Ada benarnya juga ya kata-kata itu. Bagi sebagian orang yang berjiwa pekerja, loyalitas adalah salah satu point utama dalam berkarir. Namun bagi jiwa-jiwa pebisnis lain hal. Tidak ada itu loyalitas, yang ada loyaltitas. Sampai tabungan cukup untuk modal usaha, selanjutnya go resign. Loyaltitas = Loyal nya Tidak Tuntas.

Kembali ke Rangga. Bulan April yang menjadi target memiliki usaha sendiri itu pun datang. Dan sepertinya targetnya meleset, seperti melesetnya lembaran motivasi itu ke dalam keranjang sampah.

Apakah kemudian Rangga menyerah? Dan mengubur keinginannya untuk memiliki usaha sendiri? Saya harap sih tidak. Semoga saja dia mengikuti saran saya dengan print ulang dan mengecilkan ukuran kertasnya atau menjadikan kata-kata motivasi itu sebagai wallpaper di laptopnya.

Karena kata-kata motivasi seperti itu memang penting. Sangat penting. Kecuali mereka yang tidak ingin keluar dari zona amannya. Saya sendiri pun sedang terus memutar otak untuk dapat keluar dari zona aman ini. Loh kok, sudah aman malah mau keluar? Yah itu, yang ingin saya rancang itu masa depan bukan masa kini.

Ingin kembali merevisi tambahan pada dreamboard yang saya buat. Merapihkan kembali dan membingkainya. Sambil merencanakan bussiness plan-nya. Meski Bill Hewlet, pendiri Hewlet-Packard pun mengatakan bahwa rencana bisnisnya adalah tidak ada rencana bisnis. Tidak ada rencana bisnis yang pasti, tetapi ia mampu sukses.

Karena apa? Mungkin- karena take action nya yang tanpa ragu, dengan pengetahuan memadai, perhitungan yang tepat juga. Intinya sebanyak apapun rencana kita, tetapi kalau kita tidak bergerak mewujudkannya itu semua akan tetap menjadi rencana. Dan rencana akan hilang seiring berjalannya waktu dan usia kita yang semakin menua.

Go Resign
Go Bisnis 




0
Share

Judul                          : Yang (Tak) Terlupakan (Kumpulan Cerpen)
Penulis                       : Chrysanova Dewi, Cynthia Cempaka, Doni Jaya, Oktaviani Dewi, Muhammad Yesa Aravena, Precilia Oktaviana, Satrio Budi Utomo
Penyunting
& Tata Letak               : Muhammad Yesa Aravena, Ika Septianasari
Penerbit                     : Rising Ideas Publisher
Jumlah Halaman          : 172 Halaman
Terbit                        : Mei 2014
ISBN                           : 978-602-1599-42-6
Harga                         : Rp. 40,000,-


Setia kepada pasangan yang sempurna itu mudah. Namun jika kita mampu setia kepada pasangan yang tidak lagi sempurna? Cinta sejati adalah jawabannya. Kekuatan cinta sejati mampu menutupi ketidaksempurnaan itu dengan sempurna.

Aih, baru judul pertama di kumpulan cerpen (kumcer) ini saya sudah dimanjakan dengan bayangan cinta sejati. Dan kemudian, mata ini dipaksa meneteskan air mata ketika seorang anak yang dengan lugunya menulis sebuah cita-cita sederhana di buku tulis “Aku ingin menjadi orang baik seperti Ayah”.

Ya, Ayah yang dari kecil tidak ia banggakan, begitu sederhana dan pendiam. Ternyata di akhir usianya, Sosok Ayah yang biasa itu menjelma menjadi sosok luar biasa. Tidak perlu banyak bicara hanya untuk dianggap. Cukup dengan menjadi bermanfaat bagi orang lain, maka kita akan selalu dikenang.

Kumcer ini akan terus membuka jalan fikir serta mata hati kamu untuk terus bersemangat menapaki hidup. Seperti hal nya Chika, yang tidak dapat lagi melihat wajah orang tua dan keluarganya? Bukan karena mereka sudah tiada, tetapi karena penglihatannya sudah menjadi gelap (buta).

Chika adalah sosok anak yang periang dan juga pintar. Memasuki semester berikutnya, Chika merasa khawatir dengan kondisi matanya yang sedikit kabur. Chika pun diantar mamanya periksa ke dokter mata. Hasil Pemeriksaan diluar dugaan. Chika harus menjalani operasi sinus. Dan kemudian diketahui juga bahwa Chika terkena tumor otak yang telah merusak saraf matanya.

Chika pun kehilangan penglihatannya. Selanjutnya, bagaimana Chika menghadapi situasi di sekolah dengan kepala botaknya? Mampukah ia mengikuti pelajaran matematika yang ada gambar dan grafik? Ujian Nasional pun tak bisa dihindari. Apakah Chika mampu lulus ujian?

Mari kita temukan cahaya di dunia gelap Chika yang selalu hadir menerangi hati dan langka Chika. Cahaya yang mengantarmu ke tempat dimana semua orang berusaha menjadi lebih baik, bahkan menjadi terbaik.

Sejarah membawaku ke tempat ini, adalah judul cerpen dimana Chika berada. Membacanya, seakan menarik lengan saya ke masa lalu. Aku merindukan cahaya seperti cahaya yang dimiliki dan memiliki Chika.

Dan akhirnya aku kembali meneteskan air mata. Kali ini dengan sedikit rindu yang terbesit di pintu gerbang sekolah.

Anyway, seperti judul resensi ini, Kumcer ini sungguh mampu memberikan jejak-jejak yang bermakna. Istimewanya lagi semua cerita di Kumcer “Yang (Tak) Terlupakan ini ditulis oleh para tunanetra loh. Hebat ya. Yang begitu dekat dengan gelap namun karya-karya ini membuktikan bahwa mereka selalu dituntun oleh cahaya dalam mata hatinya.

Kumcer ini,  kamu wajib punya J


Wilda Hurriya
revised 25-03-15
(di sela jam istirahat kerja)



0
Share
Sumber Gambar :

"Aduuuh, perut aku sakit." Baim merintih kesakitan. Sambil memegang perutnya, Baim mengadu kepada mamanya.

"Perut kamu sakit? Kamu habis makan apa?" Tanya mama Baim cemas.

Baim mengulurkan tangannya yg masih menggenggam buah ceri. "Makan ceri ini ma."
Pagi tadi, Baim dan teman-temannya memetik buah ceri dari perkarangan rumah Pak Jenggot.

"Kamu pasti belum mencuci bersih cerinya." Tegur mama Baim. 

"Sudah kok mah."

"Kalau sudah dicuci tetapi masih sakit perut, mungkin kamu belum izin sama Pak Jenggot yaa?"

Baim terdiam, ia tampak malu karena memetik buah ceri Pak Jenggot tanpa izin.

“Aku takut dengan Pak Jenggot.”

Tadi pagi Pak Jenggot tidak ada di rumah. Makanya Baim berani untuk memetiknya.

“Nanti kamu harus minta maaf kepada Pak Jenggot ya, karena memetik buah cerinya tanpa izin.” Pesan Mama Baim.
Baim hanya diam.

Keesokan harinya perut Baim sudah tidak sakit. Ia sudah dapat bermain kembali. Namun, Ia lupa dengan pesan mamanya untuk minta maaf.

Di lapangan bermain,
“Praaangg… “ 

Terdengar suara barang yang terlempar. Beberapa kali suara itu terdengar.
Suara tersebut berasal dari rumah Pak Jenggot yang bersebelahan dengan lapangan. Anak-anak kaget dan melihat ke rumah Pak Jenggot.

"Wah Pak Jenggot marah-marah lagi, hiiii serem".

Beberapa anak ada yang langsung pergi. Katanya kalau Pak Jenggot sedang marah berarti sedang kerasukan setan. Baim yang sedang asyik balapan tamiya, menghentikan permainannya. Ia teringat pesan mama untuk minta maaf.

"Hei, kamu sedang apa?" Tanya seorang anak seusia Baim. Baim menengok ke arah suara di belakangnya.

"Eh, nggak... aku hanya ingin... lihat-lihat" Jawab Baim Gugup.

Kegugupannya bertambah ketika ia menyadari bahwa anak tersebut datang bersama dengan Pak Jenggot.

"Ayo masuk, kalian bisa main di rumah." Ajak Pak Jenggot.

Baim terkejut mendengar ajakan Pak Jenggot. Ternyata Pak Jenggot orang yang ramah.

"Kenalkan Nama aku Rio, nama kamu siapa?" Rio mengulurkan tangannya.
Baim berkenalan dengan Rio, cucu Pak Jenggot.

"Aduh, pasti ini kerjaan kucing garong itu lagi." Pak Jenggot mengoceh, sambil membereskan panci-panci yang berantakan di dapur.

Ternyata yang tadi di dengar oleh anak-anak di lapangan itu panci-panci yang berantakan karena ulah kucing.

"Buah ceri segar.. ayo dicicipi." Pak Jenggot membawa semangkuk penuh buah ceri.
Baim jadi teringat kejadian kemarin. Baim merasa bersalah.


Baim dan Rio ternyata memiliki kesukaan yang sama dengan tamiya. Baim senang sekali bisa bermain balapan tamiya dengan Rio.

"Ayo istirahat dulu, buah cerinya kok belum dicicipi, kamu tidak suka ceri ya im?" Tanya Pak Jenggot.

Baim gugup. Ia mencoba untuk menceritakan kejadian kemarin.

"Sebenarnya aku ingin minta maaf kepada Bapak." Baim memberanikan diri.
Mendengar pengakuan Baim, Pak Jenggot tersenyum.

"O ternyata buah ceri itu kamu yang petik ya im, kirain aku si kucing garong... hahaha." Rio tertawa lucu.

"Iya, aku minta maaf ya"

Baim pun pulang dengan hati lega dan senyum mengembang. menceritakan kejadian tadi kepada mama.

"Mama bangga sama kamu im, kamu berani jujur."




0
Share


Bulan berganti. Hari ini adalah hari pertama bulan desember. Chika senang sekali dengan bulan desember. Bulan ini ia ulang tahun.

“Kurang 27 hari lagi ulang tahunku, horeee…!” Seru Chika sambil menghitung tanggal di kalender.

“Ma, nanti ulang tahunku ada badut sulap lagi ya seperti tahun kemarin?” Tanya Chika.

“Tidak sayang, tahun ini kita rayakan ulang tahunmu di Panti Asuhan yang dekat sekolahmu itu loh…” Jelas mama Chika.

Chika mengerutkan dahinya. Ia bingung ulang tahun kok di Panti Asuhan?.
Mama Chika pun menjelaskan mengenai indahnya berbagi dengan saudara-saudara yang kurang beruntung. Chika mengerti.



 
                 
Hari yang ditungu-ditungu Chika telah tiba. Chika tampil cantik dengan busama muslim warna pink kesukaannya.

Setibanya di Panti…

Keluarga Chika disambut oleh para pengurus panti. Mereka mempersilahkan keluarga Chika untuk masuk. Papa dan Mama Chika tampak sudah akrab.

“Ini pasti Chika ya, Selamat ya sayang… Semoga senantiasa dalam keadaan sehat dan selalu dilindungi oleh Allah SWT.” Seorang Ibu berjilbab panjang memberi ucapan selamat kepada Chika.

Papa dan Mama Chika tersenyum “Aamiin.” Jawab mereka kompak.
Acara ulang tahun Chika pun dimulai dengan pembukaan doa. Puluhan anak-anak panti sudah berkumpul. Banyak dari mereka yang seusia dengan Chika. Mereka terlihat sangat senang.

“Makanannya banyak dan enak-enak ya.” Terdengar ucapan dari salah seorang anak panti.

“Es Krim nya juga, aku sudah tidak sabar mau memakannya.”

Beberapa anak panti juga menyajikan beberapa hiburan. Chika senang, tetapi ada yang mengganjal di hati Chika.



 


Keesokan harinya, tiba-tiba Chika demam. Chika tidur ditemani oleh mama.    
      
“wah balonnya banyak sekali…” Chika mengigau.

Beberapa kali Chika mengigau tentang balon. Mama Chika jadi teringat wajah Chika yang tampak murung setelah acara kemarin.

“Hari ini kita pergi ke dokter lagi ya Chika.”

Chika hanya mengangguk pelan. Ia masih tampak lemas. Chika tidak mau makan.




Sekitar 30 menit perjalanan menuju ke dokter.

“Ya bi… oke bi, siap-siap.” Telepon dari bibi Inah di rumah. Mama memutar balik kemudi mobilnya.

“Bi Inah telepon, ada yang ketinggalan, kita kembali ke rumah dulu ya.” Chika kembali menggangguk pelan.

Setibanya di rumah…

Ratusan balon-balon berwarna-warni menghiasi ruang tamu rumah Chika. Dari Lantai dua, balon-balon juga dilepaskan kebawah menyambut Chika.

“Waah…. banyak sekali balonnya.” Seru Chika. Senyum Chika mengembang.

Beberapa anak panti yang kemarin mengisi acara juga hadir. Mereka kembali menyanyikan sebuah lagu “Selamat Ulang Tahun”.

Ternyata ini adalah ide mama Chika. Dibantu oleh Tim EO di kantor papa Chika. Dalam waktu kurang dari 1 jam. Dekorasinya balonnya bisa selesai.

“Yuk kita ke dokter Chika.” Ajak mama

“Tidak ah ma, Chika sudah sembuh kok. Nih sekarang Chika mau makan yang banyak biar kuat.”



Semua pun tertawa riang. 
0
Share

Bismillahirrahmanirrahiim
Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang

Kepada Allah SWT, yang telah memberikan hidup kepadaku dan juga mempersiapkan waktu kembaliku. Alhamdulillah, Puji syukur aku panjatkan kehadiratMu ya Allah… atas semua nikmat serta karunia yang tak terkira banyaknya, yang tak terukur nilainya. Ampuni hambaMu ini yang banyak dosa, sering alfa bermunajat kepadaMu, sering lalai dalam menjalankan perintahMu.

Ya Allah, di hari ini, hari lahir hamba… hamba ingin mengucapkan puji syukur kepadaMu. Merangkai doa kepadaMu ; Ya Allah, Berikanlah hamba umur panjang yang berkah, kesehatan dan keselamatan, Jadikan hamba menjadi termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung, yang selamat dunia dan di akherat.
Doa ini turut serta juga aku hantarkan untuk orang-orang tercinta dan terkasih : Ibu, Bapak, Suami, Anak, Adik-Adik.

Kepada Ibu dan Bapak, yang mencintai dan menyayangiku dari awal tanpa akhir…
Semoga Allah selalu memberikan keberkahan untuk kalian, memberikan Kasih sayangNya untuk kalian, Semoga senantiasa diberikan kesehatan, kesabaran, kekuatan, ketaatan yang bertambah, keimanan yang meningkat, keselamatan dunia dan akherat. Aamiin…
Aku mencintaimu kalian lebih dari yang kalian tahu. Ingin rasanya setiap hari mencium tangan kalian. Maaf kan anakmu ini yang belum sempurna menjadi seorang anak. Belum mampu berbakti penuh, belum dapat membahagiakan kalian, Sungguh aku ingin sekali memberikan bakti dan melukis kebahagiaan di kehidupan kalian wahai Ibu Bapakku, Semoga Allah memberikanku waktu untuk mewujudkan itu semua. Aamiin, Salam takzim dari anakmu,

Kepada Suamiku, kepada cinta yang diberikan Tuhan. Semoga Allah memberikan kesehatan, keselamatan, kekuatan, dan keimanan serta ilmu yang lebih untuk menjadikanmu pribadi imam yang disyariatkan islam.

Terima kasih atas kebersamaannya selama ini, semoga cintamu cintaku cintakita selalu bersemi.  Maafkan bunda yang belum sempurna menjadi seorang istri. Semoga Allah terus menuntun kita, menerangi rumah tangga kita dengan cahaya langit yang didoakan seribu kebaikan oleh para malaikat.

Kepada Anakku, Zilfano El Waisi, Taman langit bagi seorang penolong. Semoga Allah senantiasa selalu memberikan kesehatan, keceriaan, keselamatan, keberkahan atas hidupmu. Semoga kelak dirimu akan menjadi seorang hamba Allah yang Sholeh yang mampu memahami dan menjalani ilmu Alquran. Yang selalu menebarkan kebaikan ke semua elemen hidup ini. Semoga menjadi anak yang cerdas, menjadi penyejuk hati ayah dan bunda.
Setiap nafas bunda insyaAllah menjadi doa untuk segala kebaikan kepadamu nak. Maaf kan bunda, yang selalu belum bisa sempurna menjagamu, merawatmu, mendidikmu. Semoga Allah mengabulkan doa bunda agar dapat bekerja di rumah sambil mengurusmu ya nak. Semoga dilancarkan jalannya, dimudahkan semua urusannya. Bunda ingin terus produktif, berkarya, berprestasi. Bunda ingin membantu ayah dalam membangun mimpi-mimpi keluarga kita, namun bunda juga ingin menjadi bunda yang selalu ada untuk kamu tanpa pengganti, tanpa pengasuh. Bunda sayang kamu. My baby bala bala…

Kepada Teman-teman, Sahabat, Sanak Saudara, Rekan kerja , yang memberikan warna-warni dalam kehidupanku, yang menjadi lentera, yang menjadi penyemangat, yang menjadi panutan, yang menjadi pembelajaran, yang menjadi peringatan, yang menjadi semua yang memiliki maknanya masing-masing.

Maafkan jika aku belum sempurna menjadi teman, sahabat, saudara, dan rekan kerja kalian. Kita pernah menjadi satu, menjadi sebuah bagian dari. Mudah-mudahan meski diputus waktu, kita tidak pernah lupa, tidak menjadi sombong, atau menjadi merendah. Dan jika waktu masih merangkul kita dalam satu, dalam sebuah bagian dari, semoga kebersamaan kita adalah kebersamaan dalam kebaikan.

Rasa iri, dengki, dendam, benci, marah, semoga melebur menjadi partikel-partikel tak kasat mata sampai tak mampu dilihat dari mikroskop, alias hilang :D

---
Ya Allah, Alhamdulillah… Terima kasih Terima kasih Terima kasih, Ampun Ampun Ampun,
Tak akan cukup kata-kata itu ditulis untuk mengungkapkan rasa syukur dan rasa takutku padaMu.

Cukup Engkau yang tahu,  

8 Agustus 2014
Wilda Hurriya




0
Share
Zilfano El Waisi 

Lahir dengan proses persalinan normal di RS. Pasar Rebo pada hari minggu 1 mei 2011 pukul 21:40. Putra pertama kami ini kami berikan nama Zilfano El Waisi yang artinya Taman Langit Bagi Seorang Penolong. 


Terinspirasi dari Uwais Al-Qarni, seorang sahabat nabi yang tidak terkenal di bumi tetapi terkenal di langit. Zilfan yang artinya taman dan menitipkan nama uwais di nama belakang menjadi Waisi yang artinya penolong.  Taman langit bagi seorang penolong adalah kombinasi nama yang terlahir dari berjuta harapan dan doa kami selaku orang tua. Semoga menjadi anak yang dapat menyejukkan hati kedua orang tuanya layaknya taman langit yang terlukis keteduhannya itu. El menjadi jembatan nama depan dan nama belakang yang sifatnya mengkhususkan kepada. El Waisi, agar taman itu adalah taman seorang penolong. Agar keteduhannya memberikan nilai rasa yang lebih indah dari sekedar taman. Aamiin Yaa Rabbal Aa’lamiin…
0
Share

Genre :  Action, Adventure, Fantasy
Penulis : Ryan Condal, Evan Spiliotopoulus
Produser : Beau Flynn, Barry Levine, Breet Ratner
Sutradara : Brett Ratner
Pemain    :  Dwayne Johnson as Hercules
                 Ian McShane as Amphiaraus
                 Rufus Sewell as Autolycus
                 Aksel Hennie as Tydeus
                 Inggrid Bolso Berdal as Atalanta
                 Reece Ritchie as Lolaus
Durasi  : 1 Jam 38 menit
Distributor : MGM, Paramount Pictures
Tanggal Tayang  : 3 September 2014
Tayang Internasional : 25 Juli 2014


“HERCULES YANG BUKAN DEMIGOD”

Ratner dikenal sebagai sutradara film Rush Hour, The Family Man, Red Dragon dan X-Men: The Last Stand dan juga sukses memproduseri serial popular Prision Break. Di tahun 2014 ini ia menyuguhkan garapan filmnya yang diangkat dari sebuah cerita mitologi klasik, Hercules. Bicara mengenai Hercules, tentunya sudah banyak sekali film yang diangkat baik di layar kaca maupun layar lebar. Di awal tahun ini saja sudah ada film bertajuk The Legends Of Hercules yang dibintangi Kellan Lutz (Java Heat, The Expendables 3). Maka untuk kali ini, Ratner harus dapat memberikan angin segar untuk cerita tentang putra Dewa Zeus ini.
Dengan menggandeng para penulis, Ryan Condal dan Evan Spiliotopoulus. Ratner ditantang mampu menghadirkan seorang Hercules baru. Dan selanjutnya apa jawaban dari tantangan tersebut? September ini kita akan menemukan jawabannya.

---
Bermula dari mitos tentang 12 misi berbahaya yang harus dijalani Hercules demi meredam amarah permasuri Zeus, Hera. Lolaus menceritakan kisah ini dengan sangat antusias kepada setiap musuh-musuhnya. Tidak lain dan tidak bukan untuk membuat musuh gentar. Tidak terkecuali kepada para bajak laut yang tiap kepalanya dinilai dengan emas. Namun para bajak laut bukannya takut tetapi menantang Hercules. Hercules pun dengan dibantu teman-temannya Amphiaraus, Autolycus,  Tydeus, dan Atalanta menghabisi para bajak laut satu per satu.

Kisah Hercules yang digembar gemborkan Lolaus ini sudah sangat melegenda, semua orang seakan percaya dengan kekuatan setengah dewa setengah manusia ini. Hingga sebuah harapan seorang putri cantik Thace, Ergenia (Rebecca Ferguson) mengantarnya pada seorang Hercules. Putri Ergenia memohon kepada Hercules untuk membantu negerinya. Kerajaan Thrace pimpinan raja Cotys (John Hurt) sedang dilanda kekacauan karena serangan yang dilakukan oleh pasukan Rhesus (Tobias Santelmann). Hercules dan teman-temannya meminta bayaran atas permohonan sang putri. Putri Ergenia pun menyanggupi untuk emas seberat badan Hercules jika ia berhasil menolong negerinya.

Hercules dan teman-temannya agak skeptis dengan pasukan Rhesus yang diisukan adalah sekelompok centaur atau manusia setengah kuda. Tawaran emas pun memaksa mereka untuk terus maju dan melawan. Namun prajurit negeri Thrace yang kebanyakan adalah petani tidak memiliki keahlian cukup dalam berperang. Akhirnya Hercules dan teman-temannya sepakat untuk melatih mereka agar siap menghadapi perang melawan pasukan Rhesus. Belum lama mereka berlatih, Raja Cotys sudah memerintahkan untuk mencegah pasukan Rhesus sebelum ke perbatasan Thrace.

Sampai pada sebuah desa yang sudah porak poranda, mereka terlambat membantu penduduk desa. Terlihat banyak sekali mayat-mayat bergelimpangan. Namun, disaat mereka memeriksa keadaan, mayat pun hidup dan kawanan liar bertato muncul dari tanah. Ternyata kedatangan mereka sudah ditunggu dan mereka sudah masuk kedalam perangkap Rhesus. Pasukan Thrace hampir saja kalah dalam pertarungan tersebut. Beruntung sekali Thrace memiliki Hercules dan Kelima Temannya yang cukup lihai dalam bertarung. Kali ini mereka masih selamat. Raja Cotys memberitahukan Hercules cs bahwa Rhesus mampu melakukan sihir untuk merubah fikiran orang lain. Penduduk di desa tersebut pasti sudah disihir fikirannya oleh Rhesus sehingga mereka malah menyerang pasukan Thrace yang berniat membantu.

Hercules justru marah kepada Raja Cotys yang tidak sabar menunggu para prajurit berlatih hingga siap perang. Mereka pun mendirikan kemah dan melanjutnya latihan perang. Hercules memiliki ide dan taktik dalam berperang melawan Rhesus. Kali ini kemenangan harus mereka raih, karena itu adalah syarat Hercules agar dapat menyibak rahasia mimpi buruk yang terus dialami Hercules. Mimpi buruk tentang serigala berkepala tiga dan Istri serta anak-anaknya yang mati mengenaskan. Tentang ramalan Amphiaraus bahwa ada satu ketakutan lagi yang harus dimusnahkan.  

Perang pun berlangsung. Pasukan Rhesus jauh lebih banyak dibanding pasukan Thrace. Namun strategi perang yang dipakai pasukan Thrace cukup berhasil dan mengantar mereka kepada kemenangan. Isu mengenai centaur ternyata tidak benar. Mereka bukan setengah manusia setengah kuda, tetapi manusia yang berkuda. Rhesus pun digelandang masuk ke kerajaan Thrace. Dari sinilah kemudian Hercules meragukan tindakannya membantu Raja Cotys. Dan keraguan itu semakin kuat setelah Putri Ergenia mengakui bahwa sebenarnya Raja Cotys yang adalah ayahnya sendiri hanya memperalat Hercules untuk sebuah imperium baru. Rhesus dijadikan bahan fitnah sebagai musuh yang penghancur tatanan sosial di Thrace. Mendengar hal tersebut Hercules sangat marah dan ia berniat memperbaiki semua.

Raja Cotys sangat licik, dia mampu menghalalkan berbagai macam cara demi untuk sebuah kekuasaan. Putri Ergenia dan semua teman Hercules dikurung di penjara bawah tanah. Hercules pun dirantai dan dibuat tidak berdaya. Yang paling mengejutkan adalah kehadiran Raja Eurystheus (Joseph Fiennes) yang ternyata bersengkongkol dengan Raja Cotys untuk membentuk sebuah Imperium baru. Raja Eurystheus ternyata begitu iri dengan Hercules karena nama Hercules lebih disanjung oleh rakyatnya dibanding dengan dirinya.

Serigala berkepala tiga pun didatangkan ke hadapan Hercules. Binatang yang selama ini menghantuinya, yang selalu hadir dalam mimpi buruk Hercules ternyata yang telah membunuh Istri dan anak-anaknya. Raja Eurystheus ada dibalik pembunuhan sadis ini. Kemarahan Hercules mencapai puncaknya. Raja Cotys yang licik pun akan membunuh satu per satu dari mereka, dimulai dari putrinya sendiri Putri Ergenia. Amphiaraus mengatakan kepada Hercules bahwa inilah saatnya untuk menuntaskan tugas yang belum selesai. Kali ini Hercules harus menjadi Hercules yang dilegendakan, seorang setengah dewa setengah manusia. Dan kali ini ia harus bertindak melawan ketamakan tanpa diiming-imingi dengan emas.

---
Film Hercules garapan Ratner ini menurut saya cukup berhasil dalam menyajikan Hercules yang baru. Seorang Hercules yang bukan Demigod. Lebih kepada peran seorang anak manusia yang perkasa. Terlebih lagi kehadiran kelima temannya yang  memiliki peran masing-masing menguatkan seorang Hercules yang mortal. Sangat terhibur dengan humor yang disajikan. Suka sekali dengan Atalanta yang cantik nan jago memanah. Semua peran di film ini hidup, menyempurnakan peran-peran lainnya.     




0
Share
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

About Me

Keluarlah, lampaui gagasan sempitmu tentang benar dan salah. Sehingga kita dapat bertemu pada “Suatu Ruang Murni” tanpa dibatasi berbagai prasangka atau pikiran yang gelisah (Rumi) 
        hurryawilda [at] gmail [dot] com

Follow me

  • facebook
  • pinterest
  • twitter
  • instagram

Labels

Buku (6) FaMiLy (9) FiksiMini (16) Film (1) PuiSI (25) RanDoM (21) Review (8) Teater (2) TechnoExplorer (4)

Arsip Blog

  • ►  2024 (2)
    • September (2)
  • ►  2022 (1)
    • Januari (1)
  • ►  2021 (17)
    • Desember (11)
    • November (2)
    • Januari (4)
  • ►  2020 (5)
    • Oktober (1)
    • Agustus (1)
    • Februari (3)
  • ►  2016 (4)
    • Desember (1)
    • Agustus (2)
    • Maret (1)
  • ▼  2015 (31)
    • Desember (1)
    • November (1)
    • Agustus (3)
    • Juli (4)
    • Juni (2)
    • Mei (3)
    • April (8)
    • Maret (8)
    • Februari (1)
  • ►  2014 (15)
    • September (1)
    • Juli (13)
    • Februari (1)
  • ►  2013 (7)
    • Desember (1)
    • November (3)
    • Oktober (3)
  • ►  2012 (3)
    • Desember (3)
  • ►  2011 (2)
    • Juni (1)
    • Mei (1)

Popular Posts

  • Rumus Excel Tidak Sama Dengan Hasil Kalkulator
    Hi,  Kamu pernah pakai microsoft excel 2007? Pernah mengalami hal seperti saya? yaitu, hasil di rumus excel tidak sama dengan dengan hasil...
  • Balada Mata Minus-Silinder
    Berawal dari 2 bulan lalu saat mengganti kacamata minus (-2) saya dengan yang baru. Karena pandangan jauh juga sudah agak kurang nyaman, jad...
  • Melacak Keberadaan HP Android
    Kenapa HP Andro kita harus dilacak? Bisa jadi ketinggalan, ada yang ngumpetin, lupa naro dimana, dicopet, dirampok, dicuri (Mudah-mudahan ...
  • Kenang Bidari
      pic source   “Kriiikk… duk”, suara pintu terbuka dan tertutup kembali. Pak Umar yang sedang mengepel teras kelas kaget. Ia langsung...
  • The Proposal
    Sumber Gambar : Kata teman-teman saya, posisi saya dikantor sudah enak, sudah nyaman. Masa sih? kok saya tidak merasa begitu ya. ...
  • Sang Mantan
    sumber gambar Pesona kota yang dijuluki paris van java ini memang mampu memanjakan mataku namun hati ini tetap saja sama, hambar. Set...

Total Tayangan Halaman

FB Page

IG: @wildahurriya

Twitter

Tweets by hurriyawilda
Copyright © 2015 Wilda Hurriya

Created By ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates